Minggu, 19 April 2015

PRESEPSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK MASKAPAI DIBANDARA ADI SUCIPTO,YOGYAKARTA

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan dunia saat ini, pertumbuhan di bidang ekonomi baik jasa atau pun sektor industri berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan ini tentu saja berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Pemenuhan akan kebutuhan produk-produk jasa merupakan salah satu tuntutan untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidup. Jasa merupakan segala tindakan atau kinerja seseorang yang diberikan kepada yang lain (Kotler, 2004).
Transportasi merupakan salah satu industri jasa yang secara umum memberikan fungsi pelayanan untuk membantu masyarakat berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain (Warpani, 2002:5).Kualitas dan kuantitas dari pelayanan transportasi tidak hanya diukur dari kemampuannya untuk menghantarkan masyarakat sampai pada tempat tujuan, melainkan dimulai dari proses awal yaitu pemesanan tiket, kenyamanan dalam perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan. Transportasi bertujuan untuk memindahkan orang dan barang dari suatu tempat (asal) ke tempat lain (tujuan) dengan menggunakan sarana (kendaraan).
Banyaknya sarana transportasi digunakan untuk mewujudkan tujuan tersebut, membuat orang mulai berpikir cepat dan praktis dalam memilih jenis transportasi yang digunakan. Kebanyakan orang memilih untuk menggunakan jasa transportasi yang nyaman dan tidak membutuhkan waktu yang lama untuk sampai pada tempat tujuan. Salah satu jasa transportasi yang dapat menjawab kebutuhan tersebut adalah jasa penerbangan. Karena jika dibandingkan dengan jasa transportasi darat dan laut, jasa penerbanganlah yang paling nyaman dan praktis walaupun terkadang harganya sedikit lebih mahal (Nerissa, 2010:1).
Industri penerbangan merupakan merupakan salah satu industri yang bergerak di bidang pelayanan/jasa. Pertumbuhan industri penerbangan di Indonesia saat ini semakin pesat. Hal ini terlihat dari banyaknya jenis maskapai penerbangan yang ada di Indonesia. Jika dilihat dari perspektif konsumen, pertumbuhan industri penerbangan tersebut tentu saja memberikan keuntungan bagi masyarakat karena banyaknya pilihan jasa penerbangan yang menawarkan berbagai kemudahan seperti pemberian pelayanan yang semakin baik dan harga yang bersaing (Nerissa, 2010: 4). Bagi perusahaan sendiri, meningkatnya industri penerbangan yang terlihat dari banyaknya maskapai penerbangan menuntut mereka untuk memperhatikan kebutuhan dan keinginan konsumen serta berusaha memenuhi harapan konsumen dengan memberikan pelayanan yang lebih memuaskan dari pada yang dilakukan oleh pesaing (Atmawati dan Wahyudin, 2007).
Untuk jenis maskapai penerbangan dibagi menjadi dua yaitu maskapai dengan pelayanan full (full service carrier) dan maskapai tarif rendah (low cost carrier). Kedua jenis maskapai ini memiliki masing-masing di mata penumpang/calon penumpang baik dari segi pelayanan, kenyamanan, harga dan faktor lain yang tentunya memperngaruhi keputusan calon penumpang dalam memilih jenis maskapai. Menurut Schiffman dan Kanuk (2004) pengambilan keputusan merupakan pemilihan suatu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
Berangkat dari hal di atas, peneliti ingin meneliti tentang perbandingan produk seperti kualitas pelayanan, kemanan, kenyamanan, fasilitas, harga dan luasnya rute penerbangan pada empat maskapai penerbangan yaitu Garuda, Air Asia dan Lion Air
B.     Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang di atas, yang menjadi pokok permasalahan dari penelitian ini yaitu Bagaimana persepsi dari pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan?
C.     Tujuan Penelitian
Untuk mengkaji bagaimana persepsi dari pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh maskapai penerbangan.
D.    Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat bagi perusahaan jasa penerbangan untuk kepentingan peningkatan sekaligus evaluasi terhadap produk sehingga dapat menarik para konsumen menggunakan maskapai penerbangannya.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.      Pengertian Jasa
1.1  Menurut Para Ahli
a.       Menurut Kotler (2004) jasa adalah aktivitas atau keuntungan yang dapat ditawarkan seseorang kepada orang lain dimana secara esensial tidak berwujud (intangible) dan tidak menghasilkan apapun juga.
b.      Menurut Lupiyoadi (2001) jasa adalah semua aktifitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk dalam bentuk: fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi pada waktu yang sama pada waktu dihasilkan dan memberikan nilai tambah (kenyamanan, hiburan, kesenangan dan kesehatan) atau pemecahan akan masalah yang dihadapi konsumen.
1.2  Karakteristik Jasa
Menurut Kotler, ada empat karakteristik jasa yang akan berpengaruh besar pada perencanaan program pemasaran:
a.       Intangibility (Tidak Berwujud)
Jasa bersifat intangible artinya jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar atau diraba sebelum jasa itu dibeli. Bila barang merupakan suatu obyek, alat, material atau benda, maka jasa merupakan perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja (performance) atau usaha.
b.      Inseparability (Tidak dapat dipisahkan)
Kegiatan ini tidak dapat dipisahkan dari pemberi jasa, baik perorangan ataupun organisasi serta perangkat mesin atau teknologi.
c.       Variability (berubah-ubah atau aneka ragam)
Bahwa kualitas jasa yang diberikan oleh manusia dan mesin atau peralatan berbeda-beda, tergantung pada siapa yang memberi, bagaimana memberikannya, waktu dan tempat jasa tersebut diberikan.
d.      Perishability (Tidak tahan lama)
Bahwa jasa tidak bisa disimpan untuk kemudian dijual atau digunakan, sehingga pada dasarnya jasa langsung dikonsumsi pada saat diberi. Daya tahan suatu jasa tidak akan menjadi masalah jika permintaan selalu ada dan mantap karena menghasilkan jasa dimuka dengan mudah.
Dalam suatu penelitian terhadap berbagai macam industri jasa, Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1988) menemukan sepuluh dimensi pokok dari kualitas jasa:
a)      Reliabilitas (reliability) meliputi dua aspek utama yaitu konsistensi kinerja (performance) dan sifat dapat dipercaya (dependability). Artinya perusahaan mampu menyampaikan jasanya secara benar sejak awal (right from the first time), memenuhi janjinya secara akurat dan handal (menyampaikan jasa sesuai dengan janji yang disepakati), menyampaikan data (record) secara tepat dan mengirimkan tagihan yang akurat.
b)      Daya tanggap (responsiveness), yaitu kesediaan dan kesiapan para karyawan untuk membantu para pelanggan dan menyampaikan jasa secara cepat. Contohnya ketepatan waktu pelayanan, kecepatan menghubungi kembali pelanggan dan penyampaian layanan secara cepat.
c)      Kompetensi (competence) yaitu penguasaan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat menyampaikan jasa sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
d)     Akses (acces) meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui dan kemudahan kontak. Hal ini bersifat lokasi fasilitas jasa mudah dijangkau, waktu mengantri atau menunggu tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi dan jam operasi nyaman.
e)      Kesopanan (courtesy) meliputi sikap santun, respek, atensi dan keramahan para karyawan.
f)       Komunikasi (communication) artinya menyampaikan informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang mudah mereka pahami serta selalu mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Termasuk didalamnya adalah penjelasan mengenai jasa atau pelayanan yang ditawarkan, biaya jasa, trade off antara jasa dan biaya serta proses penanganan masalah potensial yang mungkin timbul.
g)      Kredibilitas (credibility) yaitu sifat jujur dan dapat dipercaya. Kredibilitas mencakup nama perusahaan, reputasi perusahaan, karakter pribadi karyawan kontak dan interaksi pelanggan.
h)      Keamanan (security) yaitu bebeas dari bahaya, risiko atau keragu-raguan. Termasuk didalamnya adalah keamanan secara fisik, keamanan finansial, privasi dan kerahasiaan.
i)        Kemampuan memahami pelanggan (understanding to knowing customer) yaitu berupaya memahami pelanggan dan kebutuhan spesifik mereka, memberikan perhatian individual dan mengenal pelanggan regular.
j)        Bukti fisik (tangibles) meliputi penampilan fisik, peralatan, personil dan bahan-bahan komunikasi perusahaan.
2.      Kepuasan konsumen
Menurut Philp Kotler dan Kevin Lane Keller kepuasan konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseporang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan (2007:177)
Faktor-faktor yang menentukan tingkat kepuasan konsumen adalah :
a.       Kualitas produk: konsumen akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka meunjukan produk yang mereka gunakan berkualitas.
b.      Kualitas pelayanan: konsumen akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau yang sesuai dengan yang diharapkan.
c.       Emosional: kepuasan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cendrung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
d.      Harga : produk yang mempunyai kualitas yang sama tapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada konsumennya.
e.       Biaya : konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cendrung puas.
3.      Kualitas Pelayanan
Menurut Kotler 1996 dalam Subihaini, kualitas pelayanan merupakan suatu bentuk penilaian konsumen terhadap tingkat pelayanan yang dipersepsikan (perceived service) dengan tingkat pelayanan yang diharapkan (expected value). Parasuraman, Zeithmal dan Berry (1988) mengkalisifikasikan lima dimensi yang menentukan kualitas pelayanan ditinjau dari sudut pandang pelanggan:
a)      Reliability: kemampuan untuk memberikan jasa dengan segera dan memuaskan.
b)      Responsiveness: kemampuan untuk memberikan jasa dengan tanggap.
c)      Assurance: kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki oleh para staf, bebeas dari bahaya, resiko dari keraguan.
d)     Emphaty: kemudahan melakukan hubungan komunikasi dan memahami kebutuhan pelanggan.
e)      Tangibles: fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai dan sarana komunikasi.
Sifat penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan pada umumnya ada dua yaitu: superior (penilaian yang tinggi) dan inferior (penilaian yang rendah). Menurut Subhaini (2001) penilaian konsumen erat hubungannya dengan behavioural intentions. Jika penilaian terhadap kualitas pelayanan tinggi (superior) maha behavioural intentions konsumen tersebut akan bersifat favourable atau menyenangkan, yaitu konsumen berusaha memperkuat hubungan dengan perusahaan seperti mengatakan hal yang positif mengenai perusahaan, merekomendasikan kepada orang lain dan meningkatkan volume pembeliannya.
Menurut Paul J. Peter dan Jerry C. Oleson (2000:142) mendefinisikan pelayanan adalah perilaku penjual kepada pembeli dengan memberikan kepuasan kepada konsumen, agar konsumen merasa dihargai dan mendapatkan barang atau jasa sesuai dengan keinginannya. Berdasarkan hasil penelitian dari Hendrar Adhrinugroho (2002) faktor kualitas pelayanan akan berpengaruh terhadap peningkatan keunggulan bersaing setiap perusahaan.
4.      Rute Penerbangan
Rute penerbangan erat hubungannya dengan jarak setiap daerah. Rute penerbangan disini berfungsi untuk memberikan kemudahan dalam akses transportasi bagi konsumen ketika berkunjung ke suatu daerah. Meluasnya rute penerbangan yang dimiliki oleh setiap maskapai penerbangan merupakan salah satu bentuk persaingan yang bertujuan untuk menguasai konsumen. Berdasarkan hasil penelitian Anita Jauhari (2003), posotioning (rute penerbangan) akan meningkatkan keunggulan bersaing perusahaan.
5.      Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen merupakan situasi ideal yang diharapkan para pemasar, dimana konsumen bersikap positif terhadap produk atau produsen (penyedia jasa) dan disertai pola pembelian ulang yang konsisten (Tjiptono, 2006). Loyalitas konsumen juga berarti bentuk kesetiaan konsumen terhadap penyedia jasa yang telah memberikan pelayanan kepadanya. Menurut Tjiptono (2006), ada tiga indikator yang yang digunakan untuk mengukur loyalitas konsumen yaitu:
a)      Repeat yaitu apabila pelanggan membutuhkan barang atau jasa yang disediakan oleh penyedia jasa yang bersangkutan.
b)      Retention yaitu ia tidak terpengaruh jasa yang ditawarkan oleh pihak lain.
c)      Refferal yaitu apabila jasa yang diterima memuaskan, maka pelanggan akan memberitahukan kepada pihak lain dan sebaliknya apabila ada ketidakpuasan atas pelayanan yang diterima ia tidak akan bicara pada pihak lain, tetaoi justru memberitahukan pelayanan yang kurang memuaskan tersebut pada pihak penyedia dana.








                                                                                              





BAB III
METODE PENELITIAN
            Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan format deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan tentang persepsi dari konsumen terhadap produk yang disediakan oleh maskapai penerbangan.
1.      Obyek dan Lokasi Penelitian
Obyek dari penelitian difokuskan pada persepsi dari konsumen terhadap produk maskapai penerbangan (Garuda, Lion Air dan Airasia). Penelitian ini dilakukan di Bandara Adisucipto Yogyakarta dan Ticketing. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 90 orang yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda.
2.      Waktu Penelitian
Penelitian dimulai sejak tanggal 5 April 2015-11 April 2015
3.      Sumber Data
Ada dua jenis sumber data dalam penelitian ini yaitu data primer (data yang langsung diperoleh dari lapangan dengan menggunakan teknik kuisioner dan wawancara) dan data sekunder (data yang diperoleh dari perpustakaan dan juga sumber informasi digital).
4.      Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui kuesioner dan wawancara. Peneliti di sini mengisi sendiri kuesioner sesuai dengan apa yang dijawab oleh pihak responden. Untuk kepentingan sampel dilakukan dengan cara random sampling. Artinya pengambilan sampel dilakukan secara acak dari keseluruhan populasi di Bandara Adisucipto Yogyakarta dan di Agen Tiket
5.      Teknik Analisis Data
Data yang didapatkan oleh peneliti di lapangan selanjutnya diolah menggunakan program SPSS. Data tersebut kemudian dianalisis menggunakan teori.







BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A.    Profil Responden
Penelitian ini dilakukan di Bandara Adisucipto Yogyakarta. Penelitian ditujukan untuk mengetahui persepsi dari responden terhadap produk yang disediakan oleh tiga maskapai penerbangan yaitu Garuda, Airasia dan Lion Air. Jumlah responden sebanyak 90 orang yang berasal dari berbagai latar belakang baik asal maupun pendidikan.
B.     Analisis dan Pembahasan
a)      Maskapai Penerbangan Garuda
1.      Jumlah Responden berdasarkan Jenis Kelamin pada maskapai penerbangan Garuda.


Dari grafik di atas diperoleh data jumlah responden maskapai penerbangan
Garuda berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang, sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang.





2.      Jumlah Responden berdasarkan pekerjaan pada maskapai penerbangan Garuda

Berdasarkan diagram di atas, Jumlah responden dari maskapai penerbangan Garuda berdasarkan Pekerjaan yaitu, paling banyak responden bekerja sebagai pegawai swasta dengan jumlah 12 orang, pelajar/mahasiswa 10 orang, pegawai negeri 8 orang dan 0 orang yang bekerja sebagai buruh.

3.      Rute Penerbangan


Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari 30 orang responden Garuda sebanyak 67% melakukan penerbangan dengan rute di daerah Jawa, sedangkan rute penerbangan luar pulau jawa sebesar 30%  dan yang terendah penerbangan keluar negeri sebanyak 3%.
Responden Garuda kebanyakan menggunakan maskapai penerbangan ini untuk rute di sekitar pulau jawa.
4.      Alasan Memilih Maskapai Penerbangan


Dari diagram di atas, sebanyak 34% respoden Garuda yang memilih menggunakan Garuda sebagai alat transportasi karena dipengaruhi kenyamanan, keamanan 27%, citra dan promosi sebanyak 13%, keluraga/teman 10% dan harga 3%.
5.      Kepuasaan Responden Terhadap Pelayanan (Pada saat check-in dan selma penerbangan)

Berdasarkan grafik di atas, jumlah responden yang menyatakan sangat puas terhadap pelayanan maskapai sebanyak 10 orang, diikuti yang menyatakan cukup puas sebanyak 10 orang, lalu yang menyatakan puas sebanyak 8 orang, kemudian yang menyatakan kurang puas 2 orang, dan 0 yang menjawab sangat tidak puas.
6.      Kepuasaan Responden Terhadap Fasilitas (baggaged handing, kebersihan toilet, kebersihan kabin, kenyamanan tempat duduk, bantal dan selimut, buku panduan keselamatan)

Berdasarkan grafik di atas, responden yang menyatakan sangat puas terhadap fasilitas maskapai penerbangan Garuda sebanyak 11 orang, diikuti yang menyatakan cukup puas sebanyak 12 orang, lalu yang menyatakan puas 7 orang, dan 0 yang menjawab kurang puas dan sangat tidak puas.
7.      Saya akan terus menggunakan jasa penerbangan ini

Berdasar grafik di atas, jumlah responden dari maskapai penerbangan Garuda yang menyatakan akan terus menggunakan jasa penerbangan ini sebanyak 29 orang, sedangkan yang menyatakan tidak akan terus menggunakan maskapai ini hanya 1 orang.
8.      Saya akan tetap menggunaka maskapai penerbangan ini meskipun ada yang lebih baik

Berdasarkan grafik di atas, jumlah responden dari maskapai penerbangan Garuda yang menyatakan tetap menggunakan maskapai ini meskipun ada maskapai yang lebih baik sebanyak 28 orang, sedangkan yang menjawab tidak hanay 2 orang.




b)    Maskapai Penerbangan Lion Air
1.      Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin pada masing-masing maskapai penerbangan

Dari grafik di atas diperoleh data jumlah responden maskapai penerbangan
Lion Air berdasarkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 18 orang, sedangkan responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 12 orang.
2.      Jumlah Responden berdasarkan pekerjaan pada maskapai penerbangan Lion Air

Berdasarkan diagram di atas, Jumlah responden dari maskapai penerbangan Lion Air berdasarkan Pekerjaan yaitu, paling banyak responden bekerja sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 12 orang, pegawai swasta 6 orang, pegawai negeri 5 orang dan 4 orang yang bekerja sebagai buruh.




3.      Rute Penerbangan

Dari data diatas dapat dilihat bahwa dari 30 orang responden Lion Air sebanyak 63% melakukan penerbangan dengan rute di luar daerah Jawa, di pulau jawa sebesar 37%  sedangkan rute ke luar negeri tidak ada.
4.      Alasan Memilih Maskapai Penerbangan


Dari diagram di atas, sebanyak 27% respoden Lion Air yang memilih menggunakan Lion Air sebagai alat transportasi karena dipengaruhi keluarga/teman, harga dan kemudahan 23%, kenyamanan 13%, luasnya rute 8% dan keamanan 6%.



5.      Tingkat Kepuasan terhadap Fasilitas

Diagram diatas menggambarkan tingkat kepuasan konsumen (responden) terhadap fasilitas yang disediakan oleh maskapai penerbangan lion air, pada diagram tersebut sebanyak 6 orang memilih cukup puas, 13 orang kurang puas dan 11 orang puas terkait dengan fasilitas didalam kabin pesawat. Tidak ada responden yang memilih opsi pilihan sangat puas dan  sangat tidak puas dari 30 orang jumlah responden.
6.      Tingkat Kepuasan terhadap Pelayanan

Kualitas pelayanan secara keseluruhan daripada jasa penerbangan lion air hanya mampu menarik konsumen unutk memilih opsi jawaban tertinggi hanya sebatas puas yaitu dengan 13 orang, kemudian kurang puas sebanyak 11 orang dan yang cukup puas ada 9 orang .





7.      Saya akan terus menggunakan jasa penerbangan ini

Diagaram ini menjelaskan tentang berkerlanjutan konsumen dalam mengunakan jasa maskapai lion air ada 21 orang yang akan terus menggunakannya dan hanya 9 orang yang tidak akan terus menggunakannya.
8.    Saya akan tetap menggunaka maskapai penerbangan ini meskipun ada yang lebih baik

Jelas terlihat ada sebanyak 20 orang yang akan tetap memilih jasa penerbangan lion air walaupun ada yang lebih menarik dari pada lion air itu sendiri dan hanya 10 orang yang tidak akan menggunakan jasa penerbangan lion air ketika ada jasa penerbangan yang lain yang lebih menarik.




c)      Maskapai Penerbangan Airasia
1.     1. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin pada masing-masing maskapai penerbangan

Dari data diatas dari 30 orang responden maskapai air asia terdapat 15 orang responden perempuan dan 15 orang reponden laki-laki.
2.      2.Jumlah Responden berdasarkan pekerjaan pada maskapai penerbangan Airasia

Berdasarkan diagram di atas, Jumlah responden dari maskapai penerbangan Air Asia berdasarkan Pekerjaan yaitu, paling banyak responden bekerja sebagai pelajar/mahasiswa sebanyak 13 orang, pegawai swasta 10 orang, pegawai negeri 3 orang dan 4 orang yang bekerja sebagai buruh.

3.     3. Rute Penerbangan

Dari data di atas dapat dilihat bahwa dari 30 orang responden air asia sebanyak 50%  / 15 orang melakukan penerbangan dengan rute ke luar daerah Jawa, sedangkan rute penerbangan sekitar pulau jawa sebesar 40%/12 orang dan yang terendah penerbangan keluar negeri sebanyak 10% / 3 orang. Responden air asia kebanyakan menggunakan maskapai penerbangan air  asia untuk rute luar jawa dan sekitar pulau jawa.
4.      Alasan Memilih Maskapai Penerbangan Airasia

Dari diagram di atas, sebanyak 70% respoden Air Asia yang memilih menggunakan Air Asia sebagai alat transportasi karena dipengaruhi harga dan keluarga/teman 23%, kemudahan 4% serta citra/reputasi 3% .
5.      Kepuasan Terhadap Fasilitas Pelayanan

Dari data diatas dapat dilihat bahwa pengguna maskapai air asia sebanyak 33%/ 10 orang merasa kurang puas terhadap fasilitas yang disediakan oleh maskapai air asia, puas 33%/ 9 orang, sangat tidak puas 17%/ 5 orang, cukup puas 13%/ 4 orang dan sangat puas 7%/ 2 orang dari 30 orang responden.
6.      Kepuasan Terhadap Pelayanan


Dari data diatas dapat dilihat konsumen yang merasa kurang puas terhadap pelayanan maskapai air asia sangat tinggi yaitu sebesar 37% / 11 orang, cukup puas 33%/ 10, sangat puas 17%/ 5 orang dan puas 13%/ 4 orang
7.      Saya akan terus menggunakan Jasa Maskapai Penerbangan ini

Dari data di atas dapat dilihat bahwa pengguna maskapai air asia tidak loyal, sebanyak 20 orang/ 67% menjawab tidak dan hanya 10 orang/ 33% responden yang akan terus menggunakan jasa maskapai air asia.
8.      Saya akan terus menggunakan maskapai ini walaupun masih ada yang lebih menarik   

Dari data diatas dapat dilihat ketidak loyalan dari pengguna maskapai air asia, sebanyak 20 orang/ 67% menjawab tidak dan sebanyak 10 orang/ 33% responden yang akan tetap menggunakan maskapai penerbangan air asia walaupun ada maskapai lain yang lebih menarik.
Tabel Persepsi Responden Terhadap Produk Maskapai Penerbangan:
No
Produk Maskapai
Garuda
Lion Air
Air Asia
1
Persepsi terhadap kualitas fasilitas pelayanan
Sangat Puas
Puas
Kurang Puas
2
Persepsi terhadap kualitas pelayanan
Cukup Puas
Puas
Cukup Puas
3
Persepsi terhadap Keluasan Jaringan Rute Penerbangan
Sangat Luas
Luas
Cukup Luas
4
Persepsi terhadap keberlanjutan dalam menggunakan maskapai penerbangan.
Puas
Cukup Puas
Kurang Puas

Tabel Jenis Pekerjaan dan Alasan Menggunakan Maskapai Penerbangan:
No
Pekerjaan/Alasan
Garuda
Lion Air
Air Asia
1
Pekerjaan Responden
Pegawai Swasta
Pelajar/Mahasiswa
Pelajar/Mahasiswa
2
Alasan
Kenyamanan dan Keamanan
Pengaruh Teman dan Keluarga
Harga Murah

















BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Perkembangan ilmu pengetahuan, informasi dan teknologi berdampak pada seluruh dimensi kehidupan manusia. Munculnya perkembangan tersebut memberikan kemudahan bagi manusia untuk mengakses sesuatu. Kebutuhan akan sarana transportasi semakin mudah karena sudah banyak alternatif yang tersedia. Efiensi dan efektivitas menjadi suatu pertimbangan yang penting bagi setiap orang ketika hendak membuat suatu pilihan. Salah satunya adalah pilihan dalam menggunakan sarana transportasi.
Salah satu sarana transportasi yang terkenal saat ini adalah pesawat. Adanya sarana transportasi ini akan memberikan kemudahan bagi setiap orang yang hendak bepergian kemana-mana. Industri yang berupa maskapai penerbangan sudah semakin banyak di Indonesia, seperti maskapai penerbangan Garuda, Lion Air dan Air Asia.
Dari penelitian yang dilakukan oleh kelompok tentang persepsi pelanggan terhadap produk yang disediakan oleh ketiga jenis maskapai penerbangan di atas disimpulkan bahwa secara umum persepsi pelanggan berbeda-beda. Tingkat kepuasan yang paling besar dirasakan oleh pelanggan pada maskapai penerbangan Garuda, diikuti oleh Lion Air dan Air Asia. Selanjutnya mengenai alasan memilih maskapai penerbangan, responden dari Garuda lebih dikarenakan faktor kenyamanan, Lion Air karena dipengaruhi oleh teman dan keluarga serta Air Asia karena harganya yang murah.
B.     Usul dan Saran
Bagi Perusahaan:
Hendaknya tetap memperhatikan produk dari setiap maskapai penerbangan baik berupa jenis dan kualitas pelayanan, fasilitas maupun keluasan rute penerbangan agar bisa menarik minat konsumen untuk terus menggunakan jasa penerbangan tersebut.

                                                                 






DAFTAR PUSTAKA

David, Fred R.  2005. Strategic Management, Concept & Cases, 10th edition. Prentice Hall. New Jersey.
Dessy Hardiyanti Wahyuni, Sabrina Oktoria Sihombing. 2011. Hubungan Pengetahuan Pelanggan, Kualitas Pelayanan Fungsional dan Teknikal Terhadap Loyalitas Pelanggan dengan Keahlian Pelanggan sebagai Variabel Moderasi: Studi Empiris pada Jasa Penerbangan, dalam Seminar Nasional Sustainable Competitive Advantage. Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto
Elite, M.W. 2011. Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Loyalitas Konsumen, dengan Kepuasan Konsumen sebagai Variabel Intervening. Skripsi Sarjana 1 pada Universitas Diponegoro Semarang
Keller, K. L. 2008. Strategic Brand Management : Building, Measuring,Managing Brand Equity 3rd ed. NewJersey: Pearson
Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller. 2007. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua Belas. Indeks : Jakarta

Musa,Hubeis dan Najib,Mukhamad. 2008. Manajemen Strategis Dalam Pengembangan Daya Saing Organisasi. PT Elex Media Komputindo,Jakarta
Reza A.N. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Pada Maskapai Penerbangan. Skripsi Sarjana 1 pada Universitas Diponegoro Semarang.

oleh : Oase Market Research team



Tidak ada komentar:

Posting Komentar