Selasa, 24 Maret 2015

PERILAKU KONSUMEN DI RUMAH MAKAN JINEMO BERDASARKAN FAKTOR CULTURAL



Introduksi:
            Keputusan konsumen dalam membeli atau mengkonsumsi suatu barang tidak terlepas dari pengaruh kebudayaan. Artinya, tanpa disadari faktor kebudayaan tetap saja melekat dalam diri individu ketika ingin memutuskan untuk membeli sesuatu. Pertimbangan karena faktor budaya biasanya berhubungan erat dengan kesamaan daerah dan hubungan kekeluargaan. Kesamaan jenis makanan dan cara masak juga dijadikan sebagai salah satu bentuk faktor cultural yang mempengaruhi seseorang dalam mengkonsumsi makanan.
            Jinemo merupakan salah satu rumah makan yang terletak di daerah Kledokan. Rumah makan ini memiliki letak yang cukup strategis karena dikelilingi oleh persawahan. Jinemo merupakan salah satu rumah makan yang dimiliki dan dikelola oleh orang dari Atambua-NTT. Karyawan yang bekerja di rumah makan ini semuanya berasal dari daerah Atambua-NTT. Peneliti ingin mengetahui apakah faktor cultural seperti kesamaan daerah, hubungan dengan pemilik rumah makan, hubungan dengan karyawan dan jenis serta cara masak berpengaruh terhadap mahasiswa yang berasal dari Indonesia Timur untuk makan di Jinemo.
Tujuan Penelitian:
Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor cultural terhadap keputusan konsumen untuk makan di Jinemo.
Metode Penelitian:
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Data diperoleh melalui penyebaran kuesioner yang selanjutnya dianalisa menggunakan program SPSS.
Obyek Penelitian:
Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang berasal dari Indonesia Timur sebanyak 50 orang.

Analisis Data:





Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 45 orang atau setara 90% yang makan di Jinemo karena faktor kesamaan daerah. Sedangkan yang tidak dipengaruhi oleh faktor kedaerahan untuk makan di Jinemo sebanyak 5 orang atau setara dengan 10%.

 



Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 10 orang atau setara 20% yang makan di Jinemo karena faktor hubungan kekeluargaan dengan pemilik. Sedangkan yang tidak dipengaruhi oleh faktor hubungan kekeluargaan dengan pemilik untuk makan di Jinemo sebanyak 40 orang atau setara dengan 80%.
 



Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 30 orang atau setara 60% yang makan di Jinemo karena faktor hubungan kekeluargaan dan pertemanan dengan karyawan. Sedangkan yang tidak dipengaruhi oleh faktor hubungan kekeluargaan dan pertemanan dengan karyawan untuk makan di Jinemo sebanyak 20 orang atau setara dengan 40%.
 



Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 40 orang atau setara 80% yang makan di Jinemo karena faktor jenis menu dan cara masak. Sedangkan yang tidak dipengaruhi oleh faktor jenis menu dan cara masak untuk makan di Jinemo sebanyak 10 orang atau setara dengan 20%.
Kesimpulan:
Dari keseluruhan data di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor cultural atau kebudayaan yang paling berpengaruh terhadap keputusan konsumen untuk makan di Jinemo adalah faktor kesamaan daerah, hubungan kekeluaragaan dan atau pertemanan dengan karyawan serta jenis menu dan cara masaknya. Sedangkan faktor hubungan kekeluargaan dengan pemilik tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap minat konsumen untuk makan di Jinemo.
Epifanius Solanta, 131005077
 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar