M.DEWI SURYATI/131004888
BAB
I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Perkembangan teknologi banyak memberikan efek positif bagi
kemajuan manusia, terutama pada bidang komunikasi. Dewasa ini teknologi
komunikasi semakin berkembang dan terus maju, berbagai alat komunikasi dengan
teknologi canggih sudah banyak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat.
Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan sebutan HP (handphone) merupakan
salah satu alat komunikasi yang sedang digemari oleh banyak orang.
Teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang
kemampuan mengendalikan api telah
menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam
beperjalanan, dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi
terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah
memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan
manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua
teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur
yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir (Cambridge:
MIT Press, 2005).
Pada awalnya
penggunaan telepon genggam ini hanya oleh orang-orang tertentu yang mempunyai
kemampuan untuk membelinya, mengingat saat itu harga telepon genggam masih
sangat mahal. Namun kini, dimanapun kita berada bisa dengan mudah menjumpai
orang yang mempunyai HP dan itu merupakan suatu pemandangan yang sudah biasa.
Banyak hal yang menarik dari fenomena tersebut yang menjadi latar belakang pembuatan tulisan ini. Ketika teknologi komunikasi sudah semakin canggih mengakibatkan komunikasi semakin mudah dilakukan dan mampu menjangkau seluruh bagian di dunia ini (Sejarah Perkembangan Teknologi, 2007).
Banyak hal yang menarik dari fenomena tersebut yang menjadi latar belakang pembuatan tulisan ini. Ketika teknologi komunikasi sudah semakin canggih mengakibatkan komunikasi semakin mudah dilakukan dan mampu menjangkau seluruh bagian di dunia ini (Sejarah Perkembangan Teknologi, 2007).
Dari hal diatas peneliti ingin
melihat, pemilihan merek handphone yang digunakan konsumen berdasarkan kelas
sosial. Faktor-faktor yang ingin dilihat oleh peneliti anatara lain, pendapatan,
keterlibatan orang lain dalam memilih merek Handphone, alasan memilih merek Handphone tertentu,
kepuasan konsumen terhadap aplikasi dan kualitas yang diberikan oleh merek
Handphone yang dipilih.
2.
Rumusan masalah
Melihat apakah pemilihan merek handphone
yang digunakan konsumen berdasarkan kelas sosial?
3.
Tujuan penelitian
Mengkaji pemilihan merek handphone
yang digunakan konsumen berdasarkan kelas sosial.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Sejarah
Handphone
Sejarah
penemuan telepon seluler tidak lepas dari perkembangan radio. Awal penemuan
telepon seluler dimulai pada tahun 1921 ketika Departemen Kepolisian Detroit
Michigan mencoba menggunakan telepon mobil satu arah. Kemudian, pada tahun 1928
Kepolisian Detroit mulai menggunakan radio komunikasi satu arah pada semua
mobil patroli dengan frekuensi 2MHz. Pada perkembangan selanjutnya, radio
komunikasi berkembang menjadi dua arah dengan ‘’frequency modulated ‘’(FM).
Tahun 1940, Galvin Manufactory Corporation (sekarang Motorola)mengembangkan portable
Handie-talkie SCR536, yang berarti sebuah alat komunikasi di medan perang saat
perang dunia II. Masa ini merupakan generasi 0 telepon seluler atau 0-G, dimana
telepon seluler mulai diperkenalkan (Sejarah Perkembangan Teknologi, 2007).
2. Teknologi
Ø
Teknologi adalah
keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi
kelangsungan, dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan
teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi
alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang
kemampuan mengendalikan api telah
menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam
beperjalanan, dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi
terbaru, termasuk di antaranya mesin cetak, telepon, dan Internet, telah
memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan
memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global.
Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur
yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir (Cambridge:
MIT Press, 2005).
Ø Kamus Merriam-Webster memberikan
definisi "technology" sebagai the
practical application of knowledge especially in a particular area
(terapan praktis pengetahuan, khususnya dalam ruang lingkup tertentu) dan a capability given by the practical
application of knowledge (kemampuan yang diberikan oleh terapan praktis
pengetahuan).[ Ursula Franklin, dalam karyanya dari tahun 1989,
kuliah "Real World of Technology", memberikan definisi lain konsep ini;
yakni practice, the way we do things
around here (praktis, cara kita memperbuat ini semua di sekitaran sini).
Istilah ini seringkali digunakan untuk mengimplikasikan suatu lapangan
teknologi tertentu, atau untuk merujuk teknologi tinggi atau sekadar elektronik konsumen, bukannya teknologi secara
keseluruhan. Bernard Stiegler, dalam Technics and Time, 1,
mendefinisikan technology dalam
dua cara: sebagai the pursuit of life
by means other than life (pencarian kehidupan, dalam artian lebih dari
sekadar hidup), dan sebagai organized
inorganic matter (zat-zat anorganik yang tersusun rapi). Secara umum,
teknologi dapat didefinisikan sebagai entitas, benda maupun tak benda yang
diciptakan secara terpadu melalui perbuatan, dan pemikiran untuk mencapai suatu
nilai. Dalam penggunaan ini, teknologi merujuk pada alat, dan mesin yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah di dunia nyata. Ia adalah istilah
yang mencakupi banyak hal, dapat juga meliputi alat-alat sederhana, seperti linggis atau sendok kayu, atau mesin-mesin yang rumit,
seperti stasiun luar angkasa atau pemercepat partikel. Alat, dan mesin tidak mesti
berwujud benda; teknologi virtual, seperti perangkat lunak dan metode bisnis, juga termasuk
ke dalam definisi teknologi ini (London: Baldwin, Cradock and Joy, 1823).
3. Kualitas
Produk
Menurut Kotler : Kualitas produk
adalah kemampuan suatu barang untuk memberikan hasil / kinerja yang sesuai atau
melebihi dari apa yang diinginkan pelanggan. Sedangkan Garvin yang dikutip oleh
Gaspersz, untuk menentukan kualitas produk, dapat dimasukkan ke dalam 6 (enam)
dimensi, yaitu :
1. Performance; berkaitan dengan aspek
fungsional suatu barang dan merupakan karakterisitik utama yang dipertimbangkan
pelanggan dalam membeli barang tersebut.
2. Feature; karakteristik sekunder atau
pelengkap yang berguna untuk menambah fungsi dasar yang berkaitan dengan
pilihan-pilihan produk dan pengembangannya.
3. Reliability; berkaitan dengan
probabilitas atau kemungkinan suatu barang berhasil menjalankan fungsinya
setiap kali digunakan dalam periode waktu tertentu dan dalam kondisi tertentu
pula.
4. Conformance; berkaitan dengan tingkat
kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya berdasarkan keinginan
pelanggan. Kesesuaian merefleksikan derajat ketepatan antara karakteristik
desain produk dengan karakteristik kualitas standar yang telah ditetapkan.
5. Durability ; berkaitan dengan berapa
lama suatu produk dapat digunakan.
6. Service Ability ; karakteristik yang
berkaitan dengan kecepatan , kompetensi kemudahan dan akurasi dalam memberikan
layanan untuk perbaikan barang.
7. Aesthetic ; karakteristik yang
bersifat subyektif mengenai nilai-nilai estetika yang berkaitan dengan
pertimbangan pribadi dan refleksi dari preferensi individual.
8. Fit and Finish ; karakteristik yang
bersifat subyektif yang berkaitan dengan perasaan pelanggan mengenai keberadaan
produk sebagai produk yang berkualitas.
4. Loyalitas
Griffin (2003 ; 113), memberikan pengertian loyalitas
: When a customer is loyal, he or she
exhibits purchase behavior defined as non-random purchase expressed over time
by some decision-making un\it.
Dan pentingnya untuk meningkatkan first-time customer
menjadi lifetime buyer adalah :
· Penjualan akan meningkat karena konsumen akan membeli lebih dari Anda.
· Akan menguatkan posisi Anda di pasar jika konsumen membeli dari Anda dan bukan dari kompetitor.
· Biaya pemasaran akan turun karena Anda tidak harus menggunakan uang lebih banyak untuk menarik konsumen karena Anda telah mengenalnya. Demikian juga konsumen yang puas akan menceritakan ke temannya sehingga akan mengurangi biaya iklan.
· Anda akan dapat mengisolasi dari kompetensi harga karena konsumen yang loyal tidak gampang terpengaruh oleh discount dari pesaing.
· Akhirnya konsumen yang puas akan senang untuk mencoba produk anda yang lainnya, sehingga membantu Anda untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas.
· Penjualan akan meningkat karena konsumen akan membeli lebih dari Anda.
· Akan menguatkan posisi Anda di pasar jika konsumen membeli dari Anda dan bukan dari kompetitor.
· Biaya pemasaran akan turun karena Anda tidak harus menggunakan uang lebih banyak untuk menarik konsumen karena Anda telah mengenalnya. Demikian juga konsumen yang puas akan menceritakan ke temannya sehingga akan mengurangi biaya iklan.
· Anda akan dapat mengisolasi dari kompetensi harga karena konsumen yang loyal tidak gampang terpengaruh oleh discount dari pesaing.
· Akhirnya konsumen yang puas akan senang untuk mencoba produk anda yang lainnya, sehingga membantu Anda untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas.
Indikator dari loyalitas pelanggan menurut Kotler
& Keller (2006 ; 57) adalah Repeat Purchase (kesetiaan terhadap pembelian
produk); Retention (Ketahanan terhadap pengaruh yang negatif mengenai
perusahaan); referalls (mereferensikan secara total esistensi perusahaan).
Selanjutnya Griffin (2003 ; 223) mengemukakan
keuntungan-keuntungan yang akan diperoleh perusahaan apabila memiliki pelanggan
yang loyal antara lain :
1. Mengurangi biaya pemasaran (karena biay\a untuk menarik pelangan baru lebih mahal).
2. Mengurangi biaya transaksi (seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan pesanan, dll).
3. Mengurangi biaya turn over pelanggan (karena pergantian pelanggan yang lebih sedikit).
4. Meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan.
5. Word of mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal juga berarti mereka yang merasa puas.
6. Mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya pergantian, dll).
Ciri-ciri Pelanggan yang Loyal
· Makes regular repeat purchase (melakukan pembelian ulang secara teratur)
· Purchases across product and service lines (melakukan pembelian lini produk yang lainnya dari perusahaan Anda)
· Refers others; and (memberikan referensi pada orang lain)
· Demonstrates in immunity to the pull of the competition (menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing/ tidak mudah terpengaruh oleh bujukan pesaing)
1. Mengurangi biaya pemasaran (karena biay\a untuk menarik pelangan baru lebih mahal).
2. Mengurangi biaya transaksi (seperti biaya negosiasi kontrak, pemrosesan pesanan, dll).
3. Mengurangi biaya turn over pelanggan (karena pergantian pelanggan yang lebih sedikit).
4. Meningkatkan penjualan silang yang akan memperbesar pangsa pasar perusahaan.
5. Word of mouth yang lebih positif dengan asumsi bahwa pelanggan yang loyal juga berarti mereka yang merasa puas.
6. Mengurangi biaya kegagalan (seperti biaya pergantian, dll).
Ciri-ciri Pelanggan yang Loyal
· Makes regular repeat purchase (melakukan pembelian ulang secara teratur)
· Purchases across product and service lines (melakukan pembelian lini produk yang lainnya dari perusahaan Anda)
· Refers others; and (memberikan referensi pada orang lain)
· Demonstrates in immunity to the pull of the competition (menunjukkan kekebalan terhadap tarikan dari pesaing/ tidak mudah terpengaruh oleh bujukan pesaing)
BAB
III
METODE
PENELITIAN
Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan format
deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan tentang, pemilihan merek
handphone yang digunakan konsumen berdasarkan kelas sosial.
1. Obyek
dan lokasi penelitian
Penelitian
dilakukan di Daerah Baciro, Yogyakarta dan responden mencakup semua kalangan
(anak sekolah, mahasiswa, pegawai swasta/ negeri).
2. Waktu
penelitian
Penelitian
dilakukan dari tanggal 12-16 april 2015.
3. Sumber
data
Data primer (data yang langsung diperoleh dari lapangan
dengan menggunakan teknik kuisioner) dan data sekunder (data yang diperoleh
dari perpustakaan dan juga sumber informasi digital).
4.
Teknik pengumpulan
data
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah melalui
penyebaran kuisioner. Peneliti disini mengisi sendiri kuesioner sesuai dengan
apa yang dijawab oleh pihak responden.
5.
Teknik analisa data
Data yang didapatkan oleh peneliti di lapangan selanjutnya
diolah menggunakan program SPSS.
BAB
IV
ANALISIS
DAN PEMBAHASAN
Penelitian
ini dilakukan didaerah Baciro, Yogyakarta. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui kepemilikan handphone tertentu terhadap kelas sosial konsumen,
jumlah responden yang diambil sebanyak 45 orang yang berasal dari berbagai
latar belakang.
DAFTAR PUSTAKA
Cambridge: MIT Press, 2005
Sejarah Perkembangan Teknologi, 2007
Kamus Merriam-Webster
London: Baldwin, Cradock and Joy, 1823
Griffin (2003 ; 223)